Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tidak Menjadi Lupa Diri






Kerasnya kehidupan menuntut seseorang untuk bekerja keras dan memiliki semangat juang agar bertahan hidup dan meraih kehidupan yang lebih baik. Kesempatan untuk sukses sangat jarang didapat oleh mereka yang kehidupannya pas-pasan atau yang berkekurangan, apalagi hidup di kota-kota besar. Situasi yang ada sering kali membunuh impian mereka. Namun, bukan berarti mereka sama sekali tidak dapat meraih impian atau kesuksesannya. 

Di tengah kehidupan yang sulit, ada seorang gadis yang berjuan untuk bertahan hidup. Gadis itu bernama Mint Kanistha. Sejak kecil, Mint hidup dalam kemiskinan, ia hanyalah anak seorang pemulung. Dalam keadaan seperti itu, Mint tetap berjuang menyelesaikan sekolahnya. Namun karena himpitan ekonomi, Mint terpaksa berhenti menempuh studinya di bangku SMA. Ia pun bekerja membantu ibunya. Pekerjaannya ialah bergelut dengan sampah, yakni memunguti sampah dan barang bekas guna kelangsungan hidup mereka. 

Dengan penuh perjuangan demi masa depan Mint, ibunya mendaftarkan Mint ke sebuah kontes kecantikan. Siapa sangka, Mint menang dan memperoleh predikat Miss Uncencored News Thailan 2015, serta mendapatkan hadiah uang sebesar dua belas juta rupiah dan banyak universitas menawarkan beasiswa. Ketika tiba dirumah setelah memenangkan gelar itu, ia bersujud di kaki ibunya, masih memakai mahkota dan pakaian kemenagannya. Ia tidak malu menceritakan bahwa dirinya seorang pemulung. Ia pun bertutur bahwa kemenangannya adalah karena kerja keras orang tuanya. Hal inilah yang membuatnya selalu bersikap rendah hati. Menariknya adalah Mint tetap mau membantu ibunya. "Saya akan tetap membantu ibu mengumpulkan sampah meski dia melarang saya melakukannya," ujarnya.

Ada banyak orang yang bertolak belakang dengan sikap yang telah ditunjukkan oleh Mint. Setelah meraih sukses mereka lupa siapa mereka sebelumnya, bahkan ada yang malu mengakui keberadaan mereka di masa lalu yang lalu. Lebih parah lagi, mereka melupakan Tuhan! Padahal, kebaikan Tuhanlah yang menghantar seseorang kepada keberhasilan. 

Hal ini seharusnya mengingatkan kita sebagai orang percaya agar jangan menjadi lupa diri dan sombong. Jika kita meraih sukses, tetaplah memiliki sikap yang benar sebagaimana diajarkan dalam Firman Tuhan. Jangan lah, melupakan orang-orang yang telah mendukung kita, termasuk orang tua, suami atau istri, anak-anak, maupun sahabat-sahabat kita. Karena itu, tetaplah hidup di dalam kasih dan kerendahan hati,


Bacaan Alkitab: 1 Petrus 5:6; Matius 11:29

Post a Comment for "Tidak Menjadi Lupa Diri "