Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kunci Pembuka Pintu Kemelut

Kota Damsyik menjadi perbatasan antara dua prinsip kehidupan yang bertolak belakang di dalam kehidupan Paulus. Ia berangkat menuju Damsyik dengan kepercayaan penuh akan kekuatan yang ada di dalam dirinya untuk menghentikan pemberitaan Kabar Baik. Namun cahaya kemuliaan Tuhan menghentikan langkahnya membuat ia mengerti akan kekuatan Tuhan yang ia butuhkan untuk memberitakan Kabar Baik, sehingga ia menyatakan: "Beban yang ditanggungkan atas kami begitu besar dan begitu berat... Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri sendiri, tetapi hanya kepada Allah..." (2 Korintus 1:8).

Paulus menjadikan setiap tantangan yang ia hadapi menjadi arena pelatihan dirinya untuk mengalihkan kekuatan dari dirinya sendiri kepada Tuhan. Ia mengerti akan pentingnya mempercayai Tuhan atas situasi-situasi kehidupan yang dihadapinya. Kepandaian otaknya serta ilmu agamanya yang tinggi tenyata tidak banyak menolongnya dalam menyelesaikan tantangan kehidupannya. Namun, penyerahan diri kepada Tuhan menjadikannya pemenang sejati. Keindahan mengalami kuasa Tuhan di tengah keputusasaan jauh lebih mulia dibanding dengan penyanjungan dan penghormatan manusia yang ia terima. Demikianlah ia menasehati jemaat di Korintus untuk tidak menaruh kepercayaan pada diri sendiri ketika menghadapi kesulitan dan tantangan.

Beberapa waktu yang lalu, saya menghadapi masalah yang membawa saya pada situasi "bagai telur di ujung tanduk". Saya gelisah dan tidak tahu apa yang seharusnya saya lakukan. Saya hanya mampu berkata: "Tuhan, saya mempercayai-Mu di dalam menyelesaikan persoalan ini lebih dari pada saya mempercayai diri saya sendiri." Akhirnya semuanya terselesaikan dengan baik dan dengan cara yang tak pernah terbayangkan. Tuhan memiliki seribu macam cara untuk menolong kita, namun terkadang kita terdampar pada situasi di mana tidak ada akal, namun Tuhan tidak pernah kehilangan akal di dalam menolong umat-Nya. Kita hanya perlu menggalang kekuatan tersisa untuk mengalihkan kepercayaan pada diri sendiri kepada kepercayaan pada Tuhan. Di sinilah letak penyerahan diri kepada Tuhan.

Penyerahan diri kepada Tuhan berarti memberikan peluang sebesar-besarnya akan campur tangan Tuhan. Semakin besar penyerahan diri kepada Tuhan semakin terbuka kesempatan untuk dapat menyelesaikan kemelut kehidupan. Ingatlah, ketika kita ingin kelihatan hebat, maka Tuhan terlihat kecil, namun jika kita tak berdaya maka kuasa Tuhan hebat di dalam kita. Pengenalan akan kehebatan kuasa Tuhan inilah membuat Paulus selalu menyerahkan diri kepada-Nya. Ingat, kehidupan kita tidak pernah berlalu tanpa kemelut, maka teruslah berserah kapada Tuhan. Amin, Tuhan memberkati kita sekalian.

Bacaan renungan: 2 Korintus 1:8-9.

Post a Comment for "Kunci Pembuka Pintu Kemelut"