Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum

Jika kita melihat gambar salib Tuhan Yesus, maka kita biasanya akan melihat sebuah tulisan di atas kayu salib tersebut, yakni INRI. Ini adalah singkatan dari Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum dalam bahasa Latin, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai, "Yesus, orang Nazaret, raja orang Yahudi." Aslinya tulisan tersebut tidak berupa singkatan, INRI. Singkatan itu muncul agar mudah dingat saja, juga tidak memakan tempat yang panjang. Dan sejatinya tulisan itu bukan hanya dalam bahasa Latin, bahasa orang Romawi pada masa itu dan dalam bahasa Ibrani, bahasanya orang Yahudi. Memang ada zaman itu adalah biasa jika alasan penyaliban seseorang dituliskan pada sebuah kayu yang dipakukan di bagian atas salibnya. Papan kayu tersebut dalam bahasa latin disebut sebagai titulus. 

Ada kisah menarik di balik pembuatan titulus Yesus ini. Pilatus menuliskan alasan penyaliban-Nya, yakni: "Yesus, orang Nazaret, raja orang Yahudi". Sebenarnya ditinjau dari kasus yang ditimpakan kepada Yesus, Pilatus salah. Karena para pemimpin Yahudi memimtanya untuk memperbaikinya. Mereka menyarankan agar ditulis bahwa Yesus mengakui diri-Nya raja orang Yahudi, mengubah fakta Yesus bukanlah raja orang Yahudi, Dia hanya mengklaim saja sebagai raja orang Yahudi. Sebenarnya usul orang-orang Yahudi itu tidaklah salah, sebab memang itu "kesalahan" yang mereka tuduhkan kepada Yesus, yakni mengakui diri-Nya sebagai raja; walaupun tentu Yesus tidak pernah mengakui diri-Nya sebagai raja orang Yahudi secara politis! Menurut mereka jika hanya menuliskan, "Yesus, orang Nazaret, raja orang Yahudi" maka kesalahan Yesus tidak kelihatan, yakni klaim-Nya sebagai raja.

Namun dalam menangapi protes orang-orang Yahudi ini Pilatus tetap pada pendiriannya. Ia tidak mau menuruti usul mereka yang sebenarnya adalah baik. Jawabannya begitu ketus, "Apa yang kutulis tetap tertulis." Inilah watak asli Pilatus, keras kepala, bertentangan dengan sikapnya yang lunak pada saat pengadilan Yesus. Ini adalah kejengkelan Pilatus  terhadap orang Yahudi yang berhasil memaksanya untuk menyalibkan Yesus! Mungkin ia merasa bersalah telah menghukum orang yang tidak bersalah. Karena itu ia amat jengkel pada orang-orang Yahudi tersebut sehingga tidak mau mengubris masukkan mereka yang sebenarnya adalah benar. 

Ketika kita sedang dalam emosi yang tinggi atau sedang jengkel kepada orang lain, maka apapun protes mereka akan cenderung kita abaikan, sekalipun sebenarnya hal tersebut adalah benar. Mari belajar menerima kritik dan masukan dari orang lain jika saran dan kritik tersebut memang benar adanya, sekalipun itu datang dari musuh kita.

Post a Comment for "Iesus Nazarenus, Rex Iudaeorum"